Perkenalkan nama saya Raden Ndelogo.
Nama lengkap saya Raden Mas Suryaning Roso Ndelogo Mentaram ing Kalawengi bin Kampret.
Hoho... tolong abaikan nama belakang saya kalau itu terasa aneh. Sejujurnya itu
adalah nama pemberian ayah saya seorang ningrat di tanah jawa. Nama itu konon diperoleh
dari eyang buyutnya yang mendapat wangsit bahwa keturunannya harus memakai nama
bertuah itu. Dan saya adalah generasi keempat klan kampret yang setia pada dunia intelektual dan perdukunan. Saya punya saudara
kembar bernama Donald Kampret. Ia baru saja menjabat sebagai presiden di negeri
yang terkenal Nauzubilah. Ayah kami
pernah bilang bahwa kami memang terlahir sebagai calon pemimpin terpilih. Yang saya
tidak paham bagaimana Ayah kami bisa tau itu. Tapi menurut saudara kembar saya,
Donald Kampret dirinya mencalonkan diri sebagai presiden karena mendapat
wangsit bahwa ia harus maju sebagi presiden agar membawa negeri Nauzubilah bisa
besar lagi. Dan ternyata ia memang terpilih sebagai presiden.
Dua
hari lalu saya menerima wahyu gusti alloh. Wahyu itu mengatakan bahwa saya harus
mencalonkan diri sebagai rektor di Universitas Gak Mudheng yang terkenal di
tanah jawa itu. Wahyu itu saya terima setelah menjalani kungkum di Sendang Amati Gento nan keramat, dan puasa hanya makan singkong hutan selama 40 hari 40 malam.
Dan benar saja, saat malam ke 40 saya menerima bisikan gaib, yang begini
kira-kira bunyinya”telolet...telolet, anakku aku memilih kamu sebagai penerus
tahta Universitas Gak Mudheng. Mulai saat ini tunjukkan dirimu agar orang-orang
tau siapa engkau dan memilih engkau “
Saya bisa merasakan harapan
orang-orang akan hadirnya satria pinilih, seperti saya. penyelidikan empiris saya
membuktikan, bahwa selama 2 tahun terakhir mahasiswa sudah jengah dengan Rara
Cemplug Wati, rektor Universitas Gak Mudheng yang menjabat saat ini. Baru
beberapa hari menjabat rektor, Cemplug Wati sudah bikin ulah dengan mengkhianati amanah
mahasiswa dengan menaikkan uang kuliah tunggal hingga 2 kali lipat. Ini sangat
bertentangan dengan filosofi Universitas Gak Mudheng yang dibanga-banggakan
sebagai kampus rakyat. Saya juga lihat Cemplug Wati tidak pro dengan rakyat
kecil. Sebelum Cemplug Wati menjabat, masyarakat sekitar kampus di
diperbolehkan berjualan dengan memanfaatkan ruas jalan sekitar kampus pada hari
sabtu dan minggu. Tapi kini tidak lagi. Alhasil itu memicu demonstrasi
besar-besaran dari pedagang yang mata pencahariannya terancam. Cemplug Wati juga
telah kebangetan menjual aset-aset universitas tanpa mendengar saran wali
amanat dosen. Apa–apa dijual, sedikit-sedikit dijadikan komoditas. Belum lama
ini Cemplug Wati menjual aset universitas berupa king-ground. Alasannya tidak
produktif. Lhadalah... bagaimana mau produktif kalau pihak universitas tidak
menempatkan pegawainya untuk mengelola tanah itu. Menjualnya saja itu sudah tindakan yang melanggar hukum.
Saya mengikuti suara wahyu untuk
menemui Wali Amanat Dosen untuk menyampaikan bahwa saya telah mendapat wahyu
sebagai rektor yang dinanti-nantikan oleh mahasiswa. Tentu saja saya juga telah
persiapkan 3 program kerja utama: yakni seleksi ketat bagi mahasiswa yang akan
masuk ke Universitas Gak Mudheng dan akan menurunkan uang kuliah bagi mahasiswa
S1,S2, dan S3 serta memberi beasiswa bagi mahasiswa yang tidak mampu. Caranya saya
akan mewajibkan semua perusahaan yang karyawannya merupakan alumni Universitas
Gak Mudheng untuk menjadi sponsor. Timba baliknya perusahaan bisa mendapatkan
karyawan dari lulusan berprestasi. Dua, saya akan perbaiki sistem rekrutmen dan
kerja dosen. Selama ini saya melihat semakin berkurangnya etika kerja. Banyak
dosen kucing-kucingan mencari proyek diluar kampus untuk memperkaya diri
sendiri. Alhasil mereka jadi tidak fokus mengajar dan tentu merugikan
mahasiswa. Di era saya menjabat nanti, hal itu tidak boleh lagi terjadi. Akan saya
beri sanksi tegas bagi dosen yang melakukan hal itu. Pecat jika perlu. Mau kaya
boleh tapi harus memperkaya universitas juga, dan hasilnya akan dikembalikan
juga untuk dosen. Tiga, saya akan menguatkan hubungan mahasiswa dan masyarakat
sekitar universitas. mahasiswa adalah corong universitas, sedangkan masyarakat
adalah jembatan universitas. Maksudnya dua entitas ini harus saling bersinergi. Contoh kecil, masyarakat bisa
menyediakan kamar kos atau kontrakan
bagi mahasiswa, dan kehadiran mahasiswa akan membuka banyak lapangan pekerjaan bagi
sekitar. Hasil penelitian/kerja lapangan mahasiswa juga harus bisa memembantu
menyelesaikan masalah sosial disekitarnya. Dengan keakraban dan keguyuban
yang terbangun dapat menghindarkan rasa superioritas dan eksklusivitas
mahasiswa yang justru merendahkan masyarakat yang tidak berpendidikan. Dengan demikian
mahsiswa terpacu untuk membantu mengangkat derajat hidup masyarakat sekitar
yang otomatis juga akan mengangkat derajat hidup mahasiswa itu sendiri.
Sayang ketika saya selesai
menyuarakan aspirasi ini, Wali Amanat Dosen justru memanggil pamong keamanan
universitas yang kemudian menangkap saya, dan kemudian menjebloskan saya ke penjara karena
saya dianggap melakukan makar.
Bahahahaha iki lucu mas, asli hahahaha
BalasHapusHaha, apik, mas.
BalasHapus