Selasa, 08 November 2016

Orang tuaku, Idolaku



Ngomong-ngomong tentang idol atawa idola setiap orang pasti punya idola masing-masing.
Begitu juga dengan saya, antara arti kata idola dan sosok idola dalam hidup saya, sebenarnya berubah-ubah. Sewaktu kecil idola saya adalah New Kids On The Block. Kemudian saat remaja saya mulai tertarik pada Johny Depp dan Brad Pitt. Saya mengidolakan Johny dan Brad justru sebelum mereka tenar seperti sekarang. Saya suka dengan bang Johny saat ia berperan sebagai polisi remaja dalam serial 21 Jump Street. Sementara saya mengidolakan mas Brad saat melihatnya di film Thelma & Louise. Gara-gara mereka saya jadi mengenal konsep "mimikri" Hommi K Bhaba. Namun semakin saya mencoba identik dengan idola saya itu, semakin saya tidak mungkin menyamainya.  Sampai saat ini banyangan mengenai idola-idola saya itu masih bertahan di memori  saya, namun hanya sebagai nostalgia kenangan masa lalu. Kemudian seiring bertambahnya usia , saya  masih melakukan pencarian siapa idola saya sesungguhnya. Hingga sampe pada suatu titik saya berkata, idola saya sebenarnya adalah orangtua saya sendiri.
Yup, ortu.
Kenapa ortu?
Jawabannya simpel namun ternyata butuh perenungan yang lama. Mulai dari anak-anak sampe usia segini imutnya (hahaha) orang tua adalah sosok yang menjadi panutan saya, yang secara tidak sadar membentuk diri saya seperti sekarang.
Saya dibesarkan oleh bapak yang disiplin militer namun demokratis, berpadu dengan ibu yang keras namun nyeni. Sejak kecil saya hidup berpindah-pindah mengikuti penugasan dari tempat kerja  bapak. Dari SD saya sudah terbiasa hidup jauh dari keluarga, khususnya dengan kakak-kakak saya. SMP saya sudah nge-kost di Jogja hingga saat sekarang saya memilih tinggal di kota (konon) berbudaya ini. Ketika menjalani hidup di perantauan ini yang selalu saya ingat adalah pesan orang tua saya. Saat mengalami sakit, sedih, gembira, hingga lupa daratan yang membuat saya tegar karena rasa cinta dan sayang saya pada kedua orang tua saya. Meski secara fisik kedua ortu tidak ada didekat saya tapi saya selalu merasa mereka dekat dan selalu memotivasi saya. Hal itulah memberi kekuatan pada saya untuk terus mencoba dan berbuat sesuatu, paling tidak untuk melakukan hal-hal  yang baik untuk saya sendiri. Sampe saat ini pun saya masih terus berupaya menjadi  manusia yang lebih baik lagi, karena orang tua saya yang menjadi idola saya. Bahkan meski  sekarang bapak saya sudah gak ada, saya selalu merasa ia ada didekat saya, bersama ibu saya mendampingi saya.
Ya, kedua orang  tua saya, memang idola saya yang sejati.
Thank’s God for parents YOU give  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar