Jumat, 04 November 2016

Tanggung Jawab

Hari ini bisa jadi hari yang cukup mencekam bagi warga Jakarta. Ribuan orang datang dari berbagai daerah, dengan memakai simbol-simbol agama melakukan demo. Tujuannya satu, usut tuntas dugaan penistaan agama. demo yang semula berjalan tertib, berujung kericuhan. Sasarannya sebuah minimarket. bisa jadi massa demo ini sebenarnya lapar, capek, dan kesal karena ternyata "janji manis" provokator yang mengajak mereka berdemo tak juga kesampaian. Dalang provokator juga menghilang entah kemana.  Tak ada tanggung jawab.
Ditempat yang berbeda, Jogjakarta, rasa mencekam juga menghantui saya. Sampai tengah malam mata ini masih terjaga.  Masih "bersiaga" di kantor, lantaran sang penjaga malam belum juga menunjukkan batang hidungnya. Sementara tim liputan dari Solo masih dalam perjalanan pulang. Alhasil saya sebagai "penjaga kandang" malam ini. sendirian hanya ditemani lagu-lagu slow rock. Niat segera pulang, bobo manis, dan mimpi indah nampaknya harus di tunda dulu malam ini. menunggu tim liputan dari Solo datang. Wahai kawan segeralah datang, aku tak bisa pulang jika belum ku tuntaskan tanggung jawab ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar