Senin, 14 November 2016

super team


Plok...plok...plok
Selamat ya untuk pementasannya

Itu yang disampaikan warga Perumahan Jatimulyo Baru setelah saya dan beberapa warga “sukses” mementaskan sandiwara ande-ande lumut pada 10 November lalu.
Sebetulnya pementasan ini biasa saja, yang menjadi luar biasa karena pementasan sandiwara ini merupakan kolaborasi dengan seniman kondang Didik Nini Thowok. Kehadiran mas Didik menyelamatkan “muka” kami dihadapan warga. Maklum saja, kami tampil sekitar jam 21.30 saat orang-orang sebenarnya sudahmulai mengantuk dan memilih tidur nyaman diatas kasur. Dan ketika selesai pementasan mas Didik   berkata, “selamat ya untuk semuanya.... pementasan tadi sukses menghibur warga yang hadir”
Apa arti yang disampaikan mas Didik?
Ya, sebuah kesuksesan bukanlah jerih payah satu orang melainkan jerih payah dan kerja keras banyak orang yang terlibat. There is no  superstar, it’s all super Team. Yup tak ada yang namanya superstar, karena keberhasilan kerja (sama) semua tergnatung pada super team. Mungkin masih ada orang yang merasa bahwa kesuksesannya adalah semata jeirh payahnya sendiri. Padahal jika direnungkan lebih jauh, kesuksesan kita adalah berkat adanya orang lain. Bayangkan semua proses yang kita alami sejak kecil hingga dewasa saat ini. Ketika bisa lulus sekolah/ kuliah, sebenarnya karena kita telah dikondisikan (didisiplinkan) untuk selalu belajar dari guru / dosen yang mengajari kita, hingga kemudian pengetahuan yang kita peroleh tersebut kita transfer ulang dalam ujian, sampai akhirnya kita dinyatakan lulus dengan nilai yang memuaskan. Begitu juga saat saya dan warga Perumahan Jatimulyo Baru “sukses” mementaskan sandiwara  Ande-Ande Lumut. Kami bisa sukses berakting karena bantuan dari mas Didik dan juga teman-temannya (mas Erwin, mas Ari, mbak Rini) yang melatih kami. 
Buat saya pementasan Ande-Ande Lumut cukup menyita energi. Latihan hanya seminggu, dan memerankan tokoh perempuan Klething Abang. Tak pernah terbayangkan sebelumnya memerankan tokoh lintas gender. Tapi dari situ saya jadi tahu bagaimana sulitnya mas Didik bisa memerankan tokoh dengan dua kepribadian dalam tariannya. Pokoknya salut buat mas Didik Nini Thowok. 
Ilmu jangan disimpan, namun dibagikan agar bisa berkembang. Kini setelah pementasan Ande-Ande Lumut, saya dan para pemuda di RW 06 Perumahan Jatimulyo Baru memiliki rencana yang akan menjadi PR. Yakni menghidupkan kesenian tradisi, semacam geguritan dan mocopat di kalangan warga RW 06. Beruntung warga RW 06 sepakat untuk merealiasasikan, dan akan bahu membahu (ceileee...) dan mas Didik juga menyatakn bersedia membantu untuk mencarikan pemateri yang kami butuhkan. Semoga niat baik selalu dipermudah dan menghasilkan sesuatu yang baik juga. Amien.
**Tunggu saja gebrakan warga RW 06 Perumahan Jatimulyo Baru berikutnya...Salam !! 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar